Pesantren-daar-al-ilmi-dan-perdoski-banten-gelar-kegiatan-penyuluhan-kesehatan-dan-pengobatan

By indrajit tjandrakirana | 07 Jan, 2024

#

Pesantren Daar al Ilmi dan PERDOSKI Banten Gelar Kegiatan Penyuluhan Kesehatan dan Pengobatan

Serang, 16 Desember 2023 - Pesantren Daar al Ilmi bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI) Banten mengadakan kegiatan penyuluhan....

Serang, 16 Desember 2023 - Pesantren Daar al Ilmi bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI) Banten mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan dan pengobatan. Acara yang dihadiri oleh seluruh Civitas Pesantren, 89 Dokter Spesialis dari PERDOSKI, serta beberapa tamu undangan dari Puskesmas Singhandaru, RSUD Serang, dan IDI ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para santri tentang kesehatan kulit.

Kegiatan yang berlangsung di Pesantren Daar al Ilmi ini melibatkan para dokter spesialis kulit dan kelamin yang ahli di bidangnya. Mereka memberikan penyuluhan tentang Infeksi Menular Seksual (IMS), scabies, jamur, dan bakteri, serta memberikan informasi terkait pengobatan di lingkungan pesantren.

"Kesehatan adalah aspek penting dalam kehidupan kita, termasuk di lingkungan pesantren. Melalui kegiatan ini, kami berharap para santri dapat lebih memahami dan menjaga kesehatan kulit mereka dengan baik," ungkap perwakilan Pesantren Daar al Ilmi.

Acara ini dihadiri oleh seluruh civitas pesantren, termasuk santri dan para pengajar. Keberadaan 89 dokter spesialis dari PERDOSKI memberikan dimensi praktis dan mendalam pada penyuluhan kesehatan.

Beberapa tamu undangan dari Puskesmas Singhandaru, RSUD Serang, dan IDI turut hadir untuk memberikan dukungan dan berbagi pengalaman dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan, terutama yang berkaitan dengan kulit.

Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mendapat sambutan positif dari para peserta. Para santri mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga kesehatan kulit dan cara mengatasi berbagai masalah kesehatan yang mungkin timbul.

Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan sebagai upaya preventif dalam menjaga kesehatan masyarakat, khususnya di lingkungan pesantren.